Boiler adalah sebuah mesin
penghasil tenaga panas berupa steam yang banyak dimanfaatkan oleh pabrik untuk
berbagai keperluan. Untuk mengoprasikan boiler dibutuhkan air untuk
menghasilkan uap, api untuk membakar ketel yang berisi air, bahan bakar, udara
dan energi listrik untuk mengoprasikannya. Resiko mengoprasikan boiler jika
tidak dijalankan sesuai prosedure sangatlah tinggi. Hanya menjalankan prosedure
pengoprasian pun belumlah cukup jika operator boiler tidak teliti dalam melihat
bahan/unsur yang di suplai ke dalam boiler. Resiko yang sudah terjadi
diantaranya adalah boiler bisa meledak dan dapat menimbulkan korban jiwa,
terbakar, dan reiko lainnya yang sangat tidak diharapkan. Bisa kita simpulkan
bahwa "Boiler adalah bom waktu jika hanya dipakai tanpa dirawat".
Berukut ini adalah bahan
konsumable yang dibutuhkan untuk mengoprasikan boiler.
Air Umpan (Feed Water)
Deaerator Tank
Air merupakan komponen
penting yang ada di dalam boiler. Boiler adalah mesin pendidih dan yang di
didihkan adalah air. Tidak mungkin dikatakan boiler jika didalam tabung boiler
tidak terdapat air. Air inilah yang menjadi bahan/media untuk menghasilkan uap
ketika sudah dipanaskan. Untuk menyuplai air kedalam boiler diperlukan air
dengan kondisi yang pas/netral dengan kandungan pH sekitar 7. JIka kandungan
air terlalu basa maka air tersebut dapat merusak pipa atau tabung boiler itu
sendiri, sama halnya jika kandungan air dalam boiler itu bersifat asam. Resiko
yang terjadi adalah tabung maupun pipa boiler bisa terjadi korosi. Hal itu baru
sebatas dampak dari ukuran pH air yang tidak pas. Jika kandungan mineral air
yang tinggi, kondisi air yang kotor, kandungan oksigen tinggi, hal tersebut
dapat mengakibatkan boiler bisa rusak jika tidak di tangani dengan cepat. Oleh
karena itu boiler harus disuplai Kualitas air yang baik. Kandungan oksigen
didalam air umpan harus rendah, maka dari itu air dialirkan ke tanki Deaerator
terlebih dahulu sehingga oksigen yang dapat menghancurkan boiler secara
perlahan dapat terbuang.
Bahan bakar (Fuel)
Untuk memenaskan air
boiler, bahan bakar tentu saja harus disuplai sesuai dengan mesin pembakar yang
tersedia. Hal ini disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti lokasi
plant/pabrik, biaya oprasional, Amdal, efisiensi, potensi bahan bakar, dan
lain-lain.
Burner (mesin pembakar)
Bahan bakar burner biasanya
berupa bahan bakar liquid & gas, seperti:
- Solar (Light Oil)
- Residu (Heavy Oil)
- MFO (Marine Fuel Oil)
- RCO (Rubber Compound Oil)
- LNG (Line Natural Gas)
- CNG (Compress Natural Gas)
Tungku (Furnace)
Untuk boiler tungku, bahan
bakarnya bertekstur soild/padat, seperti:
- Batu bara (coal)
- kayu
- Cangkang sawit
- Ampas batang tebu
- Sabut kelapa
- Tongkol jagung
- sebuk gergaji
- sekam padi
- kulit kacang
Coal Fuel
Setiap perusahaan memiliki
pertimbangan yang berbeda-beda dalam memilih bahan bakar yang dipergunakan
untuk memanaskan boiler mereka. Contohnya, Pabrik pengolahan Gula akan
mempergunakan ampas batang tebu sebagai bahan bakar pemanas boiler mereka,
karena memanfaatkan potensi limbah yang tersedia dan dapat mengurangi budget
pengeluaran biaya untuk membeli BBM. Contoh lainnya, perusahaan yang didirikan
di daerah Jakarta akan mempergunakan Natural Gas atau pun Solar sebagai bahan
bakar. Hal ini dikarenakan faktor AMDAL di daerah tersebut dimana pemerintah
kota setempat tidak memperbolehkan pabrik mengeluarkan Gas buang yang dapat
mencemari udara lingkungan kota metropolitan tersebut.
Cairan Kimia (Chemical
liquid)
Setiap boiler akan
mempergunakan cairan kimia sebagai campuran air umpan/feed water yang disuplai
untuk tabung boiler/ketel uap. Hal ini dimaksudkan agar air yang masuk ke
boiler tidak menyebabkan permukaan lapisan besi tabung dan pipa api tidak cepat
korosi. Jika cairan kimia tidak dicampurkan ke dalam air, maka life time/usia
boiler tidak akan lama. Idealnya, jika boiler terawat dengan baik, setidaknya
boiler bisa dipergunakan sampai 30 tahun bahkan lebih. Sebaliknya, jika boiler
tidak di rawat, salah satunya air feed water tidak dicampurkan chemical, maka
zat asam dalam air akan mengikis lapisan besi dan pipa boiler dan kebocoran
akan segera terlihat. Suplai chemical dilakukan setiap hari dengan dosis rendah
dengan di bantu dengan dosing pump (pompa khusus untuk mencampurkan cairan kimia).
Contohnya, chemical hanya perlu di suplai 2 jerigen kapasitas 30 liter untuk
pengoprasian boiler kapasitas 5 TPH selama 24 jam.
Klik di sini untuk melihat website official tentang perusahaan pembuat boiler dan Thermal oil heater.
Semoga bermanfaat.
================================================================
Call me for order and more information:
Nama : Farhan eL wajidi
Mobile : o81282410119 / 085659445228 (Telp/WA)
email : farhan.ptindira@gmail.com
Tangerang, Banten - Indonesia