SOLID FUEL (Bahan Bakar Padat)

Banyak di sekitar kita dari jenis bahan bakar yang sifatnya limbah maupun hasil barang tambang yang memang dikhususkan dipakai untuk dijadikan bahan bakar misalnya batu bara. Namun disini saya akan menjelaskan bahan bakar yang pada umumnya dijadikan bahan bakar untuk boiler, thermal oil dan lain sebagainya yangg biasa dijadikan bahan bakar suplai tungku di dunia industri. Hal ini berdasarkan atas jumlah yang tersedia dan berlimpah, juga keberadaannya bisa secara continue ada dan tersedia, diantaranya adalah;

Batu Bara (coal)

Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Batu bara terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. lebih dari 50% -70% berat volumenya merupakan bahan organik yang merupakan material karbonan termasukinherent moisture. Bahan organik utamanya yaitu tumbuhan yang dapat berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Saat ini, batubara menjadi sumber bahan bakar utama untuk pembangkit tenaga listrik, sekaligus menjadi penyumbang emisi karbon dioksida. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang jika terkumpul di atmosfer dapat menaikkan suhu bumi sekaligus perubahan iklim.

Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. Sedangkan untung jangkauan dunia, lima negara dengan cadangan batubara terbesar adalah Amerika Serikat, Rusia, China, India, dan Australia. Sedang Indonesia menduduki peringkat 15 dengan kira-kira 0.5% cadangan dunia. Namun sebagai eksportir batubara, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Australia. Nilai kalori yang dihasilkan dari pembakaran batu bara bisa mencapai 7500 kcal/kg.


Cangkang Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elleis Guinensis) merupakan salah satu sumber minyak nabati yang penting di Indonesia. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 % pericarp dan 20 % yang dilapisi dengan cangkang sawit. Cangkang kelapa sawit merupakan bahan bakar alami pemanfaatan dari limbah buangan industri minyak sawit. Cangkang sangat bagus untuk bahan bakar, karena bagian batok kelapa (endocarp) yang sangat keras sehingga cukup awet dan lama untuk menghasilkan api. Walaupun sebagian banyak cangkang kelapa sawit ini berupa batok kelapanya, bagian daging buah (mesocarp) yang mengandung serabut luar pun ikut terbuang dan tentu saja masih ada beberapa butiran sawit afkir/ukuran tidak sempurna yang masih terdapat biji inti (kernel) di dalamnya yang tidak terolah pada proses produksi minyak dan masih mengandung mimyak. Sehingga kandungan minyak yang tersisa pun akan menjadi nilai tambah bagi bahan bakar cangkang ini. Nilai kalori yang dihasilkan bari cangkang sawit ini sekitar 6800 kcal/kg. Penggunaan cangkang sawit sebagai pengganti solar atau batubara merupakan salah satu langkah tepat untuk efisiensi, karena dapat menghemat dan menekan biaya per bulannya. Jadi, jika diakumulasikan dalam satu tahun dapat menghemat biaya lebih besar lagi.

Cangkang kelapa sawit merupakan terobosan energi alternatif baru. Selain digunakan untuk bahan bakar boiler, cangkang sawit juga digunakan untuk campuran pakan ternak, bahan pengeras jalan dan pengganti aspal, sebagai bahan baku arang/charcoal, bahkan di Jepang sudah menjadi bahan pembuat chasing Handphone.


Kayu (wood)

Kayu bisa juga di pakai untuk bahan bakar boiler. Kayu memiliki nilai kalori bergantung dari kandungan air di dalamnya dan tergantung dari jenis kayu/spesies kayu itu sendiri. Bahan bakar kayu sangat melimpah di Indonesia. Kayu yang telah dikeringkan dan siap digunakan akan memiliki kadar air antara 20 hingga 25 persen. Pengukuran nilai kalor dari kayu bakar umumnya menggunakan nilai kalor kayu kering oven dikurangi kalor uap sesuai kadar air kayu kering siap pakai. Nilai kalor dari kayu bakar akan bervariasi tergantung pada spesies pohonnya.

Contoh hasil pengujian karakteristik kayu yang meliputi nilai kalor, kadar air, dan densitas adalah sebagai berikut : Besarnya kadar air yang terkandung pada kayu sono adalah 13,12 %, kayu mahoni 13,37 %, kayu jati 14,44 %, kayu nangka 14,8 %, dan kayu waru 14,5 %. Besarnya nilai densitas yang dimiliki oleh tiap kayu yaitu pada kayu sono 1,289 x 103 kg/m3, kayu mahoni 1,022 x 103, kayu jati 0,995 x 103 kg/m3, kayu nangka 0,964 x 103 kg/m3, dan kayu waru 0,824 x 103 kg/m3. Dan besarnya nilai kalor untuk kayu sono 549,859 kal/gr, kayu mahoni 579,656 kal/gr, kayu jati 596,251 kal/gr, kayu nangka 605,576 kal/gr, dan kayu waru 758,390 kal/gr.

-----------------------
Kami melayani permintaan Thermal oil heater, Boiler, Burner, dan accessories boiler. 

Klik di sini untuk melihat website official perusahaan pembuat boiler dan Thermal oil heater 

Call me for order and more information:
Nama : Farhan eL wajidi
Mobile : 081282410119 (Tlp/WA) 
Email : farhan.ptindira@gmail.com

Laksana Business Park 
Tangerang, Banten - Indonesia